Home » » Bobot Mudah Naik Saat Usia 20 tahun?Ini Alasannya

Bobot Mudah Naik Saat Usia 20 tahun?Ini Alasannya

Bobot Mudah Naik Saat Usia 20 tahun?Ini Alasannya - Banyak wanita yang mengeluhkan tubuhnya lebih cepat gemuk ketika melewati usia 20 tahun, ketimbang saat masih remaja. Ya, berat badan memang kerap kali menjadi permasalahan yang banyak dialami wanita ketika usianya sudah 25 tahun ke atas. Kenapa?  

1. Ketidakseimbangan Hormon
Lewat dari usia 25 tahun biasanya akan terjadi ketidakseimbangan hormon. Misalnya penurunan hormon pertumbuhan yang berfungsi menjaga massa otot. Ketika hormon turun, otomatis massa otot juga turun, metabolisme pun tak bekerja dengan seharusnya juga ditambah aktivitas yang biasanya berkurang di usia ini. Solusinya, lakukan olahraga angkat beban untuk mengembalikan jumlah hormon.  

2. Malas Berolahraga
Ingatkah ketika masih SMP atau SMA, Anda biasanya rutin berolahraga setidaknya satu minggu sekali di sekolah? Karena tuntutan pekerjaan, banyak orang menjadikannya alasan untuk tidak berolahraga karena merasa terlalu sibuk dan tak punya waktu. Padahal, olahraga tetap disarankan untuk menjaga kebugaran dan kestabilan metabolisme tubuh. Padahal aktivitas fisik tidak harus selalu dilakukan dengan fitnes di gym, tapi pilih kegiatan yang Anda sukai. Kegiatan itu bisa berupa main tennis, bersepeda atau bermain bersama anak. Bahkan bagi Anda yang hobi belanja, bisa lakukan window shopping di mal. Lakukanlah aktivitas fisik yang seru selama 30 menit, tiga kali seminggu.  

mudah gemuk, kenaikan berat badan
3. Kurang Tidur
Di usia produktif (20-30 tahun) orang cenderung kurang tidur karena harus bergadang menyelesaikan pekerjaan kantor, atau memang gaya hidup yang membiasakan ia tidur larut malam. Ini membuat metabolisme tubuh tidak teratur yang berakibat kegemukan hingga diabetes. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, saat seseorang tidak cukup istirahat, bisa memengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes. Kurang tidur bisa menambah rasa lapar. Selain itu juga membuat tubuh merasa lelah sepanjang hari sehingga aktivitas fisik pun berkurang.  

4. Terlalu Banyak Terpapar Polusi
Menurut hasil studi yang dilansir Critical Reviews in Food Science and Nutrition, polusi bisa memengaruhi metabolisme tubuh. Zat-zat berbahaya seperti endocrine (zat kimia yang terdapat pada plastik) dan sisa pembakaran sampah yang ditemukan dalam tubuh manusia, sering dihubungkan dengan obesitas. Begitu juga dengan zat yang terdapat dalam pestisida. Zat-zat ini mengganggu sistem kinerja tubuh dan menghambat metabolisme.

 5. Metabolisme Tubuh Melambat
Setelah usia 25, metabolisme tubuh melambat hingga hampir 5 persen setiap 10 tahun. Tubuh membakar 100 kalori lebih sedikit per harinya dibandingkan saat masih berusia di awal 20 tahun. Pembakaran akan semakin berkurang hingga 200 kalori, menjelang usia 45 tahun. Untuk mengatasinya, cobalah membuat tubuh lebih aktif secara fisik. Gabungkan latihan angkat beban dalam rutinitas olahraga Anda, minimal dua kali sehari. Latihan ini berfungsi membangun massa otot yang akan meningkatkan metabolisme. Otot, bisa membakar 25 hingga 33 kalori lebih banyak dibandingkan lemak tubuh.

 6. Polycystic Ovary Syndrome
Sindrom ini biasanya terjadi pada wanita di usia produktif, dimana lemak umumnya muncul di perut, dada dan punggung. Sindrom ini bisa muncul setelah wanita mengalami pubertas, namun biasanya hilang ketika menopause. Kebanyakan sindrom ini muncul karena dipicu hormon testosteron yang berlebihan pada tubuh. Orang yang menderita Polycystic Ovary juga kerap mengalami kondisi yang disebut resistensi insulin --membuat berat badan mudah bertambah. Untuk mencegah terkena sindrom ini, konsumsilah makanan dengan kandungan gula rendah untuk membantu mengontrol kadar insulin yang berlebihan, juga bisa menurunkan berat badan.